Selasa, 15 September 2015

Alur Cerpen "Banun"



ABSTRAK =Hari mulai malam hanya sedikit lampu yang menerangi jalan menuju rumah sita rumah yang begitu kecil dan hanya ada lampu 5 what dan suara jangkrik yang menemani hari-hari sita dan keluarganya diwaktu malam hari tiba maalam yangpenuh dengan kesunyian di rumah sita .
ORIENTASI =Pada pagi itu ada seorang gadis yang bernama sita dia anak orang miskin orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh cuci dan tukang becak.sita adalah seorang pelajar yang bersekolah di SMA N 30 SEMARANG sita anak yang rajin dan pandai tetapi dia tidak mempunyai teman hanya karena dia anak orang miskin tidak mempunyai apaa-apa.disaat sita sedang berjalan ada temannya yang bernama siska,siska adalah anak yang paling tidak suka dengan sita karena siska iri dengan kepandaian yang dimiliki sita. saat sita sedang berjalan siska selalu mengejek sita ''EH... orang miskin,jelek,bau lagi hahahaha'' dengan mata yang berkaca-kaca sita menahan air matanya.
KOMPLIKASI = Setiap pulang sekolah sita selalu membantu kedua orang tuanya berjualan kue keliling.meskipun sita merasa lelah dan ingin beristirahat tetapi sita harus mencari uang untuk kehidupan sehari-harinya dan juga umtuk membayar uang sekolah sita,karena sita tidak mau berhenti sekolah begitu saja,sita ingin cita-citanya menjadi dokter tercapai untuk membahagiakan kedua orangtuanya.jalan demi jalan sita lewati untuk berjualan kue keliling sampai dia harus berteriak ''kue,kue,kue buk silahkan kuenya dibeli murah dan enak buk kuenya silahkan dibeli''
''nak,ibuk mau beli kuenya ya 10 macam saja'
''oh....ya buk sebentar ya '' demgam rasa bahagia sita melayani ibuk tadi
''ini buk kuenya,harganya 5000''ibuk itu langsung memberikan uang 5000 kepada sita,sungguh bahagia sita menerima uang dari pembeli itu meskipun hanya 5000 saja tetapi uang segitu sangat berharga bagi sita.jalan demi jalan tempat demi tempat sita lewati untuk berjualan kue.dan pada akhirnya sita berhenti di depan rumah yang sangat besar dan bagus.didepan rumah itu sita melepas lelahnya untuk beristirahat sebentar.tidak lama sita beristirahat pemilim rumah itu keluar dan sita terkejut ternyata rumah itu milik siska yang selalu mengejeknya.siska pun terkejut melihat sita duduk di depan rumahnya
''EH...kamu ngapain ada didepan rumahku ''
''aku cuma numpang istirahat sebentar kok sis''
''ISTIRAHAT! enak aja kamu istirahat di depan rumahku!!!! sambil melempar dagangannya sita dan mengusirnya.
EVALUASI = Keluarga siska memang kaya tetapi tidak seharusnya siska merendahkan sita ysng hanya anak orang miskin,tetapi semangat sita untuk meraih cita-citanya menjadi dokter sangat besar dengan cara sita rajin belajar.tidak seperti siska yang hanya bergantung pada orang tuanya saja.
RESOLUSI =Sita memang anak orang miskin tetapi dia tetap berusaha untuk menggapai cita-citanya menjadi dokter.ujian sudah dekat sita menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar.besok senin adalah ujian pertama sita,sita bisa mengerjakan soal-soal ujian itu dengan mudah ujian kedua sampai ujian terakhir berhasil sita laksanakan.tinggal sita menunggu hasil ujiannya saja.besok adalah hari yang ditunggu sita dan temannya hari dimana pengumuman kelulusan diumumkan.setelah lama menunggu akhirnya kepala sekolah mengumumkan siapa siswa yang mendapatkan peringkat 1 dan beasiswa bersekolah di UGM.dan ternyata yang mendapatkan adalah sita,sungguh bahagianya sita saat dia bisa meneruskan ke universitas yang dia inginkan,sita langsung memeluk kedua orangtuanya dengan sanhgat bahagia.
KODA =1minggu sesudah pengumuman kelulusan sita melanjutkan sekolahnya di universitas gajah mada yogyakarta dengan mengambil jurusan kedokteran semangat sita belajar kini membuahkan hasil yang besar,kini sekarang sita sudah sukses karena kerja keras dia selama ini .sungguh bahagia sekali keluarga sita.

komentar tentang cerpen ''meraih mimpi"

Dunia usaha identik dengan kemandirian. Seorang yang tidak bisa mandiri tidak akan pernah sukses jadi pengusaha. Kemandirian seseorang tidak ditentukan oleh usianya. Mari kita artikan kesuksesan itu sebagai suatu keinginan tanpa batas, oleh sebab itu, mari kita kejar kesuksesan terus dan terus. Kalau sudah mendapatkan sebuah kesuksesan, tingkatkan lagi menuju tingkat kesuksesan yang lebih tinggi lagi. Maksudnya agar kita tidak menjadi orang yang cepat puas diri dan merasa sombong dengan apa yang telah kita peroleh, tapi kita lebih bersyukur.

Senin, 03 Agustus 2015

Kejadian Lucu Saat Taraweh

Bulan Ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah telah tiba. Pada kesempatan ini manusia berlomba-lomba merebut tiket untuk masuk surga. Mereka membuat banyak kebaikan. Begitu pula aku dan teman-temanku. Selain berpuasa untuk menahan lapar, dahaga, melatih kesabaran, dan berbuat banyak kebaikan, aku dan teman-temanku juga melaksanakan shalat sunnah taraweh. Namun, shalat wajib lima waktu juga tak kami lupakan.
Malam itu, aku bersama teman-temanku berangkat menuju masjid At-Taqwa. Masjid ini memang tidak terlalu jauh dari rumah kami semua. Sudah menjadi kebiasan kami setelah berbuka dan melaksanakan shalat wajib magrib, kami segera berangkat taraweh. Biasanya sebelum pergi, kami jajan dahulu di warung, lalu bermain atau bercerita pengalaman pribadi. Selain itu, alasan kami berangkat lebih awal dari yang lain karena kami akan menmpati tempat kesayangan kami yaitu dekat pagar dan jendela agar lebih terasa segar. Terkadang tempat favorit kami telah ada yang menempati.
Adzan telah dikumandangkan, kami telah berwudhu. Sebelum shalat isya kami juga melaksanakan shalat sunnah qabliyah. “Allahu akbar...” takbir imam. Setelah beberapa rakaat taraweh kami laksanakan, tiba-tiba saja mike atau pengeras suara bermasalah suara imam jadi tidak terdengar. Dicampur dengan suara anak-anak yang sedang bercanda membuat kami tidak fokus. Kami sedang sujud, tetapi mengapa sujud ini merasa lama sekali. Aduuh... apa orang-orang sudah duduk diantara sujud, ya? pikirku. Pelan-pelan aku melirik ke samping kiriku, Tyas, temanku, belum duduk di antara dua sujud. Lalu, aku melirik ke samping kananku ternyata Kak Lisa, juga belum duduk diantara dua sujud. Saat itu aku mendengar suara tertawaan dari belakang kami ternyata, kamilah orang yang ditertawakan. Pada saat orang akan salam kami baru saja duduk di antara dua sujud. Aduuhh... malunya. Tetapi masih ada temanku yang juga salah seperti aku. Jadi aku tidak terlalu malu karena salah.
Aku mencoba melupakan kejadian itu. Tiba-tiba saja, pikiranku buyar. Saat setelah sujud, yang seharusnya segera berdiri , aku dengan gayaku duduk di antara dua sujud. Namun, belum terlambat untuk berdiri segera aku berdiri, lalu membaca Al-Fatihah.
Shalat sudah dilaksanakan, sekarang saatnya kami pulang bersama. Aku melipat mukenaku, saat itulah hal memalukan yang terakhir. Ternyata mukenaku bolong. Bolongan itu terlihat begitu besar. Aduuh.. malu sekali. Aku berjanji untuk ke depannya aku tak akan ceroboh, karena tidak melihat keadaan. Malam ini dapat dikatakan “Malam dengan tiga kelucuan”.